Jakarta, (16/02/2023) − Kimia Farma Sungwun Pharmacopia (“KFSP”) yang merupakan anak usaha dari PT Kimia Farma Tbk meraih penghargaan sebagai industri farmasi yang berpartisipasi aktif dalam mewujudkan kemandirian bahan baku obat nasional. Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan, Penny K. Lukito kepada Direktur Utama KFSP, Pamian Siregar. Acara ini sekaligus menjadi peringatan Hari Ulang Tahun ke-22 BPOM bertajuk “Persembahan Simfoni Untukmu Indonesia” di Jakarta, Rabu (15/02/2023).
Direktur Utama PT Kimia Farma Tbk, David Utama menyampaikan bahwa Kimia Farma mendukung program Pemerintah dalam mencapai ketahanan industri farmasi nasional. Melalui anak usahanya, KFSP mengembangkan Bahan Baku Obat (BBO) sesuai dengan prioritas kebutuhan nasional. Hal ini sejalan dengan tujuan penurunan impor bahan baku farmasi dalam negeri.
“Melalui inovasinya diharapkan Kimia Farma dapat ikut berperan dalam menurunkan jumlah impor BBO atau Active Pharmaceutical Ingredients (API) di Indonesia, serta dapat terus mengoptimalisasi penggunaan BBO dalam negeri,” ungkap David.
Direktur Utama KFSP, Pamian Siregar menyampaikan bahwa pada tahun 2022 KFSP telah berhasil memproduksi 13 item BBO yaitu simvastatin, atorvastatin, rosuvastatin, clopidogrel, entecavir, remdesivir, tenofovir, lamivudine, zidovudine, efavirenz, attapulgite, iodium povidone dan amlodipine.
“Komitmen Kimia Farma dalam menciptakan produk bahan baku obat dalam negeri sangat tinggi. Hal ini sejalan dengan fasilitas produksi KFSP yang telah memperoleh sertifikat Cara Pembuatan Bahan Baku Aktif Obat yang Baik dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI dan sertifikat Halal dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) sehingga dihasilkan produk berkualitas dan berdaya saing,” tambah Pamian.