PT Kimia Farma Tbk (KAEF) terus mendukung program Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) dalam transformasi teknologi kesehatan. Hal ini diwujudkan dalam acara Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama dengan fokus kerja sama yaitu Pemanfaatan Data Sarana dan Distribusi Produk Obat dan Alat Kesehatan dalam Pelaksanaan pilot project platform Logistik, yang dilaksanakan pada hari Kamis, 15 Februari 2024 di Kantor Kemenkes RI, Jakarta. Perjanjian kerja sama ini ditandatangani oleh Direktur Pengelolaan dan Pelayanan Kefarmasian Kemenkes RI, Ibu Agusdini Banun Saptaningsih dan Direktur Produksi dan Supply Chain KAEF, Bapak Hadi Kardoko. Turut hadir menyaksikan penandatanganan Sekretaris Ditjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Bapak Heri Radison, Staf Ahli Bidang Ekonomi Kesehatan Bapak Bayu Teja Muliawam, Direktur Produksi dan Distribusi Kefarmasian Ibu Dita Novianti Sugandi Argadiredja, Direktur Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan Bapak Dede Mulyadi, Direktur Pengawasan Alat Kesehatan Ibu Eka Purnamasari.
KAEF dan PT Rajawali Nusindo (RNI) dalam hal ini berperan sebagai mitra pelaksana pilot project dimana melalui Platform Satusehat Logistik yang dimiliki oleh Kemenkes RI ini akan dapat memonitoring ketersediaan distribusi farmasi dan alat kesehatan dari hulu hingga hilir sehingga dapat mengembangkan sistem Digital Inventori Nasional (DIN).
Bapak Heri Radison, Sekretaris Ditjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes RI menyampaikan, “Penggunaan teknologi Digital Inventori Nasional (DIN) dalam platform SatuSehat Logistik merupakan ekosistem perputaran data kesehatan yang menghubungkan sistem informasi dari seluruh ekosistem digital kesehatan Indonesia termasuk fasyankes, regulator, penjamin dan penyedia layanan digital.
DIN akan memanfaatkan data distribusi obat dan industri farmasi yang nantinya akan terhubung dengan aplikasi SMILE.”
Lebih lanjut Bapak Heri menyampaikan bahwa platform Satusehat Logistik akan dapat menganalisa dan melakukan pengelolaan supply chain farmasi dan alat kesehatan secara Nasional dari hulu ke hilir, sehingga menjadi efektif dan efisien serta selaras dengan regulasi yang ada. Dengan adanya platform ini, dapat menganalisa secara akurat untuk kebutuhan obat, bahan baku obat dan alat kesehatan secara nasional, sehingga dapat dilakukan pengambilan keputusan berdasarkan data, serta mendeteksi secara dini peningkatan kebutuhan obat atau alat kesehatan di daerah yang diakibatkan oleh wabah penyakit atau bencana alam.
“Pengembangan teknologi dalam dunia kesehatan membantu peran KAEF dalam mendukung transformasi kesehatan di Indonesia menuju sistem kesehatan yang kuat, tangguh dan terintegrasi. Dengan adanya kerja sama ini, KAEF dapat memperkuat hubungan kerja sama dan menjadi mitra strategis Kemenkes RI dalam transformasi digital ekosistem farmasi dan alat kesehatan nasional,” ujar Bapak Hadi Kardoko, Direktur Produksi dan Supply Chain KAEF.